TARIAN RINDU
Tiada sunyi sedingin diam yang kau teriakkan
membekukan rindu dalam pusaran keabadian
Tarian malam telanjang perlahan dalam kegelapan
mengajariku untuk terus mempertahankan kehidupan
Datanglah merasuk pada nadiku yang masih tentangmu
demi mayat-mayat bunga yang telah engkau tinggal pergi
Kan kupersembahkan ruang di mana engkau kian berlalu
tanpa aku mati terdiam mempertahankan hasrat sendiri
Lalu akankah berbeda ketika engkau kembali menyapa cinta
mengganti dengan tawa tanpa hati memerah bara
atau sekedar kelabu seperti yang pernah kau sangka dahagaku
nyatanya bilur tak seberapa dibanding luka yang mengulum ragu
Sayatlah cepat lalu pergi tanpa tinggalkan bukti
setidaknya berikan aku kesempatan untuk membenci
bukan rasa yang menggila mengoyak mata hati
pada cakar binatang buas yang kita sebut itu puisi
yang tak bisa kita mengerti
seperti makam tanpa nisan ini
di mana aku masih menanti
mengharapmu ada di sini
Tinta Angkara
Negeri Saba, 5 September 2019
Menyukai ini:
Suka Memuat...