001
BALADA CINTA ROMEO
“Kau tusuk aku dari belakang!”
teriak Romeo lantang
pada seorang lelaki tampan
di mana hati Juliet tertawan
“Di bawah hidungmu aku menikam”
lelaki tampan membalas dengan senyuman
Romeo memang terlalu memaksakan
cintanya pada sang wanita idaman
yang tak pernah Juliet inginkan
Satu hati untuk mencinta
ia tak pernah ada rasa
meninggalkan Romeo berduka
pada amarah tanpa beda
penolakan yang sama
“Kau bukan siapa-siapa!”
Juliet meyakinkannya
“Kau bukan temanku
Aku tak butuh bantuanmu”
pria tampan membawa senapan
peluru tajam, otak berserakan
Juliet menarik senyuman
pergi bersama pria pujaan
Tinta Angkara
Negeri Saba, 2 Juni 2018
002
PUISI TANPA HURUF U (MISSING U)
mengapa terasa perih
saat berisik merintih
pada wanita terindah
yang lama terjajah
demi lelaki keparat
paha terangkat
lihatlah darah menghitam
karena lama mendekam
dalam ketiadaan
mayat terabaikan
malam menjalar
kini hentikan kelakar
percintaan bagai perkelahian
hingga rasa yang dipaksakan
menjadi kekosongan
dalam kebohongan
hanya bisa melihat
raga ini terpahat
cerita percintaan lama
kini menjadi derita
Tinta Angkara
Negeri Saba, 7 Juni 2018
003
ALUR CINTA
tetap aku kulum rindu kita
meski duri-duri tajam menggoda
menusuk dinding kabut pilu
hingga jerit membunuh kalbu
bukan lagi duka atau bahagia
hanya kosong yang tersisa
dari banyak jiwa kusiksa
tak kutemukan satu cinta
engkau terlalu lama menunggu
untuk tiba waktu kita bertemu
meski raga masih hidup menanti
jiwa ini telah lama mati
hampa tapi tetap kujadikan nyata
alur cinta seperti pada rencana
janji janji kutahu telah pergi
cinta bagimu hanya jual beli
kupersembahkan istana
seperti yang kau pinta
kubakar kau bersamanya
demi buatku tertawa
Tinta Angkara
Negeri Saba, 7 Juni 2018
004
JEJAK KAKI
telah lama aku telusuri
jejak langkah yang kau beri
sisakan cerita penuh derita
kurasa iblis datang menyapa
kutahu akhir jalan ini
namun selalu kupungkiri
tetap kualurkan diri
berharap cepat kau kutemui
tiba saat untuk kembali pulang
kuakhiri pencarian dengan tenang
meski bimbang berganti kesedihan
pasrahkan pada kenyataan
lirih lantunkan lagu rindu
teteskan air mata pilu
kubawa kau bersamaku
pada mereka yang menunggu
kekasih, kau telah kutemukan
di antara keheningan malam
tubuhmu telanjang tertikam
tergenang dalam kematian
Tinta Angkara
Negeri Saba, 7 Juni 2018
005
FATAMORGANA
berlari di gurun sunyi
terik hujamkan mentari
dahaga akan rasa
membuat gila
di mana surga yang kupuja
ternyata hamparan pasir belaka
kematian terlihat nyata
begitu indah menggoda
kucipta genangan darah
‘tuk hempaskan amarah
fatamorgana untukmu
agar mudah kau kutipu
masuk dalam kenangan
telanjangkan kebodohan
indah tubuhmu kunikmati
sebelum aku terlanjur mati
dagingmu kenyangkanku
kuperah puaskan nafsu
sisakan belulang hitam pekat
sebelum yang lain mendekat
Tinta Angkara
Negeri Saba, 8 Juni 2018
006
PUISI CINTA
turunkan senapan
jangan buat kesalahan
selesaikan perselisihan
bukan dengan kematian
takkan ada yang berjaya
bila semua terluka
gadis mungil tak berdosa
tak semestinya tersiksa
cepat kau turunkan
sebelum hilang harapan
tak bisa kau kembalikan
nyawa yang terbuang
kuharap waktu kembali
ia masih ada di sisi
bila saja kau pahami
tanpa ada emosi
semua, tolong dengarkan
turunkanlah senapan
andai lebih awal kau sarungkan
anakku takkan jadi korban
setidaknya, …
tak bisakah kalian diam
ketika Cinta
kumakamkan
Tinta Angkara
Negeri Saba, 9 Juni 2018
007
SERIBU PUISI
kau tulis puisi
pada kain putih ini
penuh rindu dan mimpi
sesekali sakit hati
lama kusimpan
dalam dekapan
hingga perlahan
mengusang
lunturkan tinta
tenggelamkan rasa
aksara tak lagi bernyawa
mengusir jiwa
hinakan aku tak pahami
makna seribu puisi
tak ubahnya fiksi
yang tak pernah terjadi
kosong, memutih lagi
kukembalikan lembar ini
‘tuk menutup tubuh sunyi
memerah kini
kain kafan kau tangisi
memapah mayatmu pergi
maafkan tajam belati
harus menikam hati
tanpa puisi …
Tinta Angkara
Negeri Saba, 10 Juni 2018
008
PERCINTAAN SEMALAM
terbangkan angan
cumbu yang kau haturkan
birahi rindu t’lah dipertemukan
gairahkan percintaan
lelap dalam dekapan
terbangunkan ketiadaan
kau pergi menghilang
pagi ini aku terbuang
semalam bukanlah mimpi
hanya seakan tak terjadi
berlalu tanpa arti
kembali sendiri
hilang semua harta
kosong tak bersisa
hingga isi dalam dada
kau renggut semua
urungkan niat bunuh diri
seketika aku sadari
telanjang kupandangi
tubuh ini telah mati
Tinta Angkara
Negeri Saba, 10 Juni 2018
009
JELAGA ASMARA
tintaku hitam
tuliskan malam
aksarakan hati
terlampau sepi
meski kau di sini
selalu menemani
aku merindumu
engkau yang dulu
sebelum kita berdua
saling menikam luka
maaf takkan kembalikan waktu
darah tetap saja hanyut berlalu
bercinta tak lagi seindah dulu
kini yang tertinggal hanyalah nafsu
baiknya kau bunuh aku
atau akhiri saja hidupmu
biar jarak makin terbentang
tak lagi kudapati kau telentang
Tinta Angkara
Negeri Saba, 17 Juni 2018
010
KISAH CINTA
kumenangis dan tertawa
bodohnya torehkan luka
pada satu rasa
yang seharusnya kujaga
semestinya takkan terlupa
dosa lama kita berdua
indahkan masa lalu
tumbuhkan rindu
aku tahu engkau memendam pilu
dan kuyakin akulah kebencianmu
maafkan amarahku
menyakitimu selalu
maka bunuhlah aku perlahan
dengan belati keputusasaan
kisahku hanya candaan
saat aku memutuskan
mati dalam pelukan
cahaya kepalsuan
kini aku sendiri
membawa mayatmu pergi
agar tak seorang pun menyadari
aku memelukmu hingga mati
tak perlu bersedih hati
aku akan menemani
di atas makam tanpa nisan ini
hidupku, kuakhiri
Tinta Angkara
Negeri Saba, 18 Juni 2018