LUKA LANI
karya Tinta Angkara
dibacakan oleh Ryanti
Lani berkelana sunyi
dari hati hingga ujung bumi
Mendaki gunung tertinggi
untuk menatap lembah suci
Di mana tanah adalah tumpukan belati
Mencaci langkah menusuk berkali-kali
ini bukan sekedar mimpi atau ilusi
namun kenyataan dalam imaji
Lani terus mencari
muka sang ayah yang tinggalkannya pergi
sejak usia dini hingga dipagar nadi
ia temukan kini
amarah sebesar mentari
panas membakar diri
tanpa ragu hujani belati
pria paruh baya mati
Sulit dipahami
Lani tak sadar diri
kulitnya telah keriput kini
mayat itu Rudi, kakaknya sendiri
Dia yang begitu dibenci
selamatkan Rudi dari Lani
yang terlahir sebagai pembunuh sejati
kini benar-benar terjadi
Sang ayah telah lama mati
kini tinggal sesosok bayi
Tumbuh dengan dendam di hati
pada Lani yang membuatnya sendiri
Kenyataan dalam imaji … terulang kembali
Tinta Angkara
Negeri Saba, 29 Oktober 2018